Anomali di dalam Islam


PDF Print E-mail
ImagePernahkah mendengar kalimat (1) seperti ini? “Beribadahlah dengan ikhlas, ridho. Jangan mengharap balasan apa-apa. Jangan mengharap balasan sorga. Semua serahkan kepada kemurahan Allah”. Atau kalimat (2) seperti ini? “Dulu hidupnya, sekolahnya, kuliahnya, kawinnya, bahkan hajinya, aku biayai.” Atau kalimat (3) seperti ini? “Aku banyak berhutang budi padamu. Aku tidak bisa membalasnya.” Atau kalimat (4) seperti ini? “Mari jihad fii sabilillah. Mari perangi orang kafir”. Atau kalimat (5) seperti ini? “Awas jemuran najis!” (atau benda selainnya yang sebetulnya bukan barang najis) Atau kalimat (6) seperti ini? “Bacaan Al-Quran anda bagus. Nasehat anda mantap” Atau kalimat (7) seperti ini? “Jilbab itu bukan ajaran Islam. Itu mah adat wanita Arab” dan seterusnya.
 
Anomali adalah penyimpangan dari hukum alam. Hukum gravitasi “memaksa” air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Api selalu bergerak dari temperatur tinggi ke temperatur rendah dan -selama tersedia oksigen- akan membakar barang yang bersentuhan dengannya. Manusia dijadikan dari sperma yang membuahi ovum.
 
Alam sangat taat terhadap hukum. Yang bisa melawan hukum alam hanyalah mukjizat. Musa membelah lautan, alias membuat air manjat. Ibrahim tidak terbakar api, bukan fireproof kebal-api seperti yang sering di claim jawara kanuragan masa kini, tetapi api yang dinyalakan Raja Namrud nya yang menjadi dingin. Isa bisa lahir tanpa pancaran nutfah. Itu semua anomali karena mukjizat Allah.
Bagaimana dengan anomali terhadap hukum agama? Banyak sekali. Hebatnya, orang sering tidak sadar bahwa itu suatu anomali. Contohnya 7 kalimat diatas yang mari kaji satu persatu, backward mundur dari belakang.

Kalimat (7) sering diucapkan justru oleh tokoh agama yang manahoreng – ternyata isteri dan anak-anak perempuannya tidak mengenakan jilbab. Padahal di Al-quran jelas perintahnya. Padahal di hadits Jawaazir diriwayatkan wanita di neraka digantung rambutnya. Adat cewek Arab? Adat apaaa-an? Nyatanya di event Miss Arab World 2007, hanya 3 dari 17 alias 18% saja gadis Arab yang mengenakan jilbab!

Kalimat (6) maksudnya memberikan apresiasi kepada lawan bicara. Tetapi ternyata itu mencelakakan. Sabda Nabi: Qod qoto’ta ‘unuqo shoohibika ~ sungguh engkau telah memenggal leher saudaramu. Mengapa? Sebab orang yang dipuji bisa menjadi riya.

Kalimat (5) adalah kalimat yang diucapkan oleh yang berpandangan bahwa segala benda itu najis, sampai terbukti suci. Padahal seharusnya menggunakan “dalil asal” bahwa segala benda itu suci, sampai terbukti najis. Bayangkan, pintu dibuka dengan diceumpal alias dilapisi sesuatu. Kursi, kasur, setir motor/mobil, semua dianggap najis. Uang -baik logam maupun kertas- dijemur setelah “disucikan”. Membeli cendol minta diluberkan sepertiganya. Walaupun dibayar 30% lebih banyak, lieur dah tuh tukang cendol. Itu adalah was-was yang akut. Mereka harus sering membaca surat perlindungan anti was-was: Surat An-Naas.

Umar bin Khattab pernah berjalan dengan sohabat dan kecipratan air. Ketika sohabat mau bertanya air apa kepada orang yang menciprati, Umar melarang orang itu untuk menjawab. Begitulah Umar mempraktekkan “dalil asal”. Berapa tahun Nabi Muhammad hidup serumah dengan Abu Thalib? Adakah hadits yang mengatakan Nabi membasuh tangan setelah menyentuhnya? Adakah hadits Nabi “mensucikan” tali jemuran?. Orang musyrik di Al-Quran disebutkan najasun itu najis aqidah-nya, bukan badannya.

Sikap segelintir kecil warga terhadap najis seperti itu berdampak kepada seakan-akan ajaran organisasi pengajian menajiskan orang lain yang bukan anggota organisasinya. Social cost alias ongkos sosial atas perbuatan itu sungguh harus dibayar mahal oleh seluruh anggota organisasi!

Kalimat (4) seakan ajakan jihad. Padahal, Pertama, perang itu tidak sembarangan, ada pra-kondisi yang harus dipenuhi. Kedua, ‘kafir’ yang bagaimana yang harus diperangi? Di bagian awal novel masyhur Ayat-Ayat Cinta, didalam bus kota di Kairo, Fahri bertengkar hebat melindungi kafir dzimmi dari penganiayaan orang Arab Mesir.

Kalimat anomali (3) itu bagaikan pisau bermata dua. Pertama, yang diberi suudzon seakan-akan orang yang memberi barang/jasa itu menghutangi. Padahal belum tentu. Kedua, yang memberi bisa terpengaruh. Jika niatnya menghutangi budi, ya semakin menjadi-jadi. Tetapi jika niat memberinya Karena Allah, bisa menjadi kapok tidak mau memberi lagi, karena kalimat anomali itu bisa merusak niat.

Jadi jika diberi sesuatu, yang terbaik adalah mendo’akan semoga Allah membalas kebaikan: “jazaakalloohu khoiro” atau “jazaakillaahu khoiro” atau “jazaakumulloohu khoiro” atau “jazaahumulloohu khoiro”.

Kalimat anomali (2) adalah kalimat riya, atau mengungkit-ungkit jika maksud ucapannya untuk memperoleh balasan atas kebaikan yang pernah dilakukannya. Padahal firman Allah: laa tubtilu shodaqootikum bil manni wal adza ~ janganlah membatalkan shodaqohmu dengan mengungkit-ungkit dan menyakiti hati.

Lalu mengapa kalimat (1) pun dianggap sebagai sebuah kalimat anomali?
Setiap pagi dan sore, serombongan Malaikat take-off meninggalkan bumi, melesat menuju ke langit, melapor kepada Allah. Lalu terjadilah tanya-jawab yang terbagi dalam 3 episode.

Episode awal:
“Wahai Malaikat, pada saat engkau meninggalkan mereka, apa yang sedang mereka ucapkan?” tanya Allah. “Mereka membaca subhaanallooh, alhamdulillaah, laa ilaa illalloohu, dan alloohu akbar” jawab Malaikat.
“HAL ROAUNII? Apakah mereka melihat kepada-Ku”
“Demi Allah, mereka tidak melihat-Mu, Ya Allah”
“Bagaimana seandainya mereka melihat kepada-Ku?”
“Jika mereka melihat kepada-Mu, tentu akan lebih sangat lagi mensucikan-Mu, memuji-Mu, meng-Esakan-Mu, dan meng-Agungkan-Mu”

Episode tengah:
“Wahai Malaikat, apa yang mereka minta dari-Ku?” tanya Allah
“Mereka minta sorga” jawab Malaikat.
“HAL ROAUHA? Apakah mereka melihat kepada sorga?”
“Demi Allah, mereka belum pernah melihat kepada sorga”
“Bagaimana seandainya mereka pernah melihat sorga?”
“Seandainya mereka pernah melihat sorga, tentu akan lebih sangat lagi mengharapkannya, dan akan lebih sangat lagi mencarinya”

Episode akhir:
“Wahai Malaikat, apa yang mereka minta berlindung kepada-Ku”
“Mereka berlindung daripada neraka”
“HAL ROAUHA? Apakah mereka pernah melihat neraka?”
“Demi Allah, mereka tidak pernah melihat neraka”
“Bagaimana seandainya mereka pernah melihat neraka?”
“Seandainya mereka pernah melihat neraka, tentu akan lebih sangat lagi menta berlindung darinya, dan akan lebih sangat lagi larinya darinya”

Ingin termasuk golongan yang dilaporkan dua kali sehari setiap subuh dan ashar?
Pertama, sholatlah tepat waktu, sehingga ketika malaikat lapor, memang disaksikan sudah atau sedang sholat. Kedua, jangan malu: mintalah masuk sorga. Ketiga, jangan ragu: mintalah selamat dari neraka.

Dalil aqli alias konsekwensi logis dari orang yang tidak pernah minta masuk sorga -seperti diyakini sebagian kalangan- berdasarkan hadits panjang belum termasuk sanad diatas, adalah orang itu tidak termasuk yang dilaporkan Malaikat kepada Allah. Nah, loh!

Itu baru 7 contoh. Ada seabrek anomali hukum agama dalam kehidupan sehari-hari, yang seolah-olah benar, padahal menjerumuskan. Sepertinya OK, padahal NO. Barangkali perlu ada buku “1001 Anomalislamology” atau ilmu 1001 anomali didalam Islam.
Jika anomaly hukum alam bisa dijelaskan dengan ilmu-ilmu dasar matematika-fisika-kimia-biologi, maka dengan apa anomali-anomali hukum agama bisa dikenali? Dengan mengaji Quran dan Hadits, bacaan-makna-keterangan secara kaaffah, paripurna!.
ReadmoreAnomali di dalam Islam

Belajar Trik Sulap Matematika



matematika
Trik sulap matematika merupakan trik sulap yang menggunakan ilmu matematika.
Ada yang berupa prediksi, hitung cepat, dan sebagainya. Dengan menggunakan sulap matematika (math magic), seseorang dapat bermain sulap layaknya dapat memprediksi angka tertentu, menghitung cepat, membaca pikiran, dan sebagainya, yang ternyata itu hanyalah trik matematika.
MATEMATIKA dibuat jadi permainan sulap? Mengapa tidak. Selain menghibur sulap ini juga bisa membuat orang, utamanya pelajar, untuk mengubah persepsi mereka ternyata matematika tidak semata bikin kepala puyeng tujuh turunan, tetapi bisa juga menyenangkan plus menghibur.
Di bawah ini adalah salah satu dari beberapa sulap matematika yang penulis kuasai. Haqqul yaqiin, siapa yang mau mempelajarinya insya Allah bisa mempraktekkannya dengan cepat. Cara bermainnya sebagai berikut:
• Mintalah seorang teman untuk menulis tiga, empat, lima digit angka yang dia suka, tetapi harus dirahasiakan. Misalkan dia menulis tiga digit: 456.
• Setelah itu mintalah teman anda untuk menjumlahkan angka tersebut. Berarti: 4+5+6=15.
• Hasil penjumlahan kemudian dikurangkan dengan angka semula. Jadi: 456-15=441. Sekali lagi teman anda tidak boleh menyebutkan hasil dari pengurangan tersebut.
• Kemudian suruh dia memberi tanda pada satu angka sebagai angka rahasia. Misalkan angka 441, yang dia rahasiakan adalah angka 1 (satu).
• Seterusnya tanyakan kepada teman anda, berapa jumlah angka yang tidak dia rahasiakan…. berarti 4+4= 8.
• Setelah disebutkan, dalam hitungan detik anda dengan jitu bisa menebak, bahwa angka yang dia rahasiakan adalah angka 1 (satu). Hehe. Mau tahu rahasianya?
Rumusnya adalah “angka 9 dan kelipatannya”. Artinya, angka rumus kita harus lebih besar dari jumlah yang disebutkan oleh teman kita. Misal dari contoh tadi, angka rahasianya pasti 1 (satu) karena dia menyebut angka 8 (9-8=1). Akan tetapi kalau jumlah angkanya 11, maka angka rahasianya pasti 7 (tujuh), karena 18 – 11 = 7. Angka 18 adalah kelipatan dari 9 (semblan). Demikian seterusnya. Gampang toh!?
Di bawah ini kumpulan trik sulap matematika yang bisa pembaca coba praktekkan. Siapa tahu bisa jadi sarana mencari nafkah.
1. Trik Tebak Angka
• Pikirkan salah satu angka antara 1-10.
• Kalikan dengan 2.
• Tambah dengan angka yang dipilih tadi.
• Bagi dengan angka yang dipilih tadi.
• Hasilnya pasti 3.
• Triknya: (2a + a): a. Huruf “a” adalah angka yang dipilih.
2. Trik Prediksi 1089
• Buat prediksi yang bertuliskan angka 1089.
• Suruh orang untuk memilih 3 digit angka.
• Suruh balik angkanya.
• Lalu hitung selisih kedua angka tersebut. Dikurangkan.
• Suruh balik angkanya. Lalu tambahkan.
• Tunjukkan prediksi Anda yang bertuliskan angka 1089. Kereeen.
• Triknya: Misalkan angka yang dipilih adalah 125, dibalik menjadi 521. Selisih 521-125=396. Angka 396 dibalik menjadi 693. Kemudian 396 + 693 = 1.089.
3. Trik Prediksi Angka 73
• Buat prediksi yang bertuliskan 73.
• Suruh orang untuk memikirkan 4 digit angka.
• Berikan orang tersebut sebuah kalkulator.
• Suruh untuk memasukkan 4 digit angka yang dipilih tadi di kalkulator dengan mengetikkannya sebanyak 2 kali. Misal angka yang dipilih adalah 1234, maka masukkan angka 12341234 pada kalkulator.
• Suruh untuk membaginya dengan 137. Berarti: 12.341.234 : 137 = 90.082.
• Angka 90.082 suruh untuk membaginya lagi dengan 4 digit angka yang pertama kali dipilih. Berarti: 90.082 : 1.234 = 73.
4. Menebak tanggal lahir.
• Siapkan sebuah kalkulator.
• Mintalah relawan mengalikan tanggal lahirnya dengan 5. Contoh 9 x 5 = 45.
• Tambahkan dengan angka 6, menjadi 45 + 6 = 51.
• Kalikan dengan angka 4, menjadi 51 x 4 = 204.
• Tambahkan dengan angka 9, menjadi 204 + 9 = 213.
• Kalikan dengan angka 5, menjadi 213 x 5 = 1065.
• Tambahkan dengan bulan lahir, menjadi 1065 + 8 = 1073.
• Mintalah agar relawan tersebut untuk mengatakan hasilnya, yaitu 1073.
• Tanpa di ketahui oleh relawan tersebut, kurangilah 1073 dengan angka 165, sehingga menjadi = 908.
• Nah, tanggal lahirnya dengan hasil ahkir 908 adalah tanggal 9 bulan 08.
• Jika dalam perhitungannya ada 4 digit angka, berarti 2 digit angka adalah tanggal, dan 2 digit angka di belakang adalah bulan lahirnya.
5. Tebak umur sederhana
• Sediakan kalkulator, alat tulis (Spidol), dan sebuah kertas HVS.
• Perhatian, permainan ini digunakan untuk usia antara 10 hingga 19 tahun.
• Mintalah seseorang menuliskan umurnya pada sebuah kertas, misalkan 18 tahun.
• Sesudah itu tambahkan dengan angka 90, menjadi 18 + 90 = 108.
• Jumlahkan hasilnya menjadi satuan, sehingga menjadi 1 + 0 + 8 = 9.
• Mintalah relawan tersebut untuk memberikan hasil jawabannya.
• Kemudian secara diam-diam tambahkan dengan angka 9, sehingga menjadi 9 + 9 = 18.
6. Menebak uang saku
Misalkan seorang penonton berumur 20 tahun, kemudian dia mempunyai uang di dompetnya sebesar 50.000 rupiah. Kita menulisnya tanpa ribuan, misalnya 50.000 kita cukup tulis 50 saja.
• Tuliskan umur penonton (20 tahun), kemudian kalikan dengan 4 (20 x 4 = 80).
• Tambahkan dengan 10 (80 + 10 = 90).
• Kalikan dengan 25 (90 x 25 = 2250).
• Kurangi dengan jumlah hari dalam setahun (2250 – 365 = 1885).
• Tambahkan dengan uang yang ada sekarang (1885 + 50 = 1935).
• Tambahkan dengan 115 (1935 + 115 = 2050)
Setelah penonton selesai melakukan rangkaian tersebut, kemudian tanyakanlah hasil akhirnya. Hasil ini dijamin tidak akan salah kecuali penonton yang salah dalam menghitung. Bilangan pada digit ribuan dan ratusan itu menunjukan bahwa umur dia, sedangkan dua bilangan pada digit puluhan dan digit satuan akan menunjukkan uang saku salah satu penonton dalam ribuan.
Dari contoh diatas, dari hasil akhirnya adalah 2050. Maka angka 20 menunjukkan umur, dan 50 adalah uang saku yang dibawanya senilai 50.000 rupiah. Peringatan, trik ini berlaku untuk uang dengan nominal dibawah 100.000 rupiah. /**
ReadmoreBelajar Trik Sulap Matematika

Tertidur Seratus Tahun

Pada suatu hari ketika 'Uzair memasuki kebunnya yang subur dengan pepohonan yang hijau daunnya dan lebat buahnya. Hatinya terpesona dengan keindahan pemandangan kebunnya. Ia pun memetik beberapa buah-buahan untuk dibawa pulang. Setelah itu ia  pulang dengan keledainya sambil menikmati keindahan alam sekitarnya. Ia tidak sadar bahwa keledai yang ditungganginya telah tersesat jalan. Setelah sekian lama barulah ia sadar bahwa ia telah berada di suatu daerah yang tidak dikenali serta sudah jauh dari desa tempat tinggalnya.
‘Uzair memperhatikan sekeliling daerah yang asing itu.
“Hmm.. Tempat ini seperti bekas sebuah kampung yang binasa akibat peperangan dahsyat…” pikirnya.
Di beberapa sudut kampung itu tampak bekas-bekas reruntuhan dengan mayat-mayat manusia yang bergelimpangan dimana-mana. Ia pun turun dari keledainya dengan membawa dua keranjang buah-buahan. Keledainya ia ditambatkan pada sebatang pohon, lalu ia duduk bersandar pada dinding sebuah rumah yang sudah runtuh. Ia pandangi mayat-mayat manusia yang sudah mulai membusuk itu. Pikirannya mulai berkecamuk,
"Hmm.. Bagaimana orang-orang yang sudah mati dan hancur itu pada hari kiamat dihidupkan lagi oleh Allah?"
Ia terus memikirkan itu hingga tertidur karena kelelahan. 
‘Uzair terus tertidur hingga hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun pun berganti tahun tanpa terbangun sedetik pun. Seratus tahun berlalu sudah, sementara ‘Uzair tetap tertidur dengan jasad yang sudah hancur menyatu dengan tanah.
     Image
Kemudian Allah menyusun kembali daging dan tulang belulang ‘Uzair yang sudah hancur itu lalu ditiupkan ruhnya. Seketika itu juga 'Uzair terbangun dan berdiri mencari keledai dan buah-buahannya di dalam keranjang.
Tidak berapa lama kemudian, turunlah beberapa malaikat seraya bertanya, "Tahukah engkau wahai 'Uzair berapa lama engkau tidur?”
Tanpa berpikir panjang 'Uzair menjawab, "Aku tertidur seharian atau mungkin setengah hari."
Lalu malaikat pun berkata kepadanya, "Wahai ‘Uzair, engkau telah tertidur selama seratus tahun. Disinilah engkau berbaring, ditimpa hujan dan panas matahari, bahkan kadang ditiup badai. Dalam masa yang begitu panjang itu, buah-buahanmu tetap baik keadaannya. Tetapi coba lihat keledaimu, dia sudah hancur dimakan bumi”.
Dengan penuh keheranan, bergantian ia pandangi buah-buahan yang masih segar dan keledainya sudah hancur tidak berbentuk.
Malaikat pun melanjutkan perkatannya, "Lihat dan perhatikanlah sungguh-sungguh. Demikianlah kekuasaan Allah. Allah dapat menghidupkan kembali orang yang sudah mati dan mengembalikan jasad-jasad yang sudah hancur lebur.  Dengan semudah itu pula Allah akan membangkitkan semua manusia yang sudah mati untuk diperiksa dan diadili segala perbuatannya kelak di akhirat. Hal ini diperlihatkan oleh Allah kepadamu agar engkau dan manusia-manusia lain tidak ragu-ragu lagi tentang apa yang diterangkan oleh Allah tentang kehidupan di akhirat".
Tiba-tiba keledai yang sudah hancur berderai itu dilihatnya mulai dikumpulkan daging dan tulangnya dan akhirnya menjadi seperti sediakala, hidup sebagaimana sebelum mati. Maka 'Uzair pun berkata, "Sekarang aku semakin yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
Lalu ‘Uzair menghampiri keledainya dan menungganginya pulang ke rumahnya dahulu. Namun ia kesulitan mencari jalan pulang. Jalan yang dulu pernah ia lalui sudah banyak berubah. Ia mencoba mengingat-ingat apa yang pernah dilihatnya seratus tahun lalu. Setelah menempuh berbagai kesulitan, akhirnya ia pun sampai di rumahnya. Ia mendapati rumahnya sudah porak poranda, sebagian besar dinding-dinding rumahnya telah runtuh. Ia pun mulai ragu, “Apa benar ini rumahku dulu..” Tiba-tiba ‘Uzair melihat ada seorang perempuan tua berjalan tertatih-tatih. Kedua matanya telah buta, hingga ia harus berjalan meraba-raba menggunakan tongkatnya. Lantas ‘Uzair pun bertanya, "Maaf bu.. Rumah siapakah ini?”
Perempuan tua itu menjawab. "Ini adalah rumah 'Uzair, tetapi ia telah lama pergi dan tidak lagi didengar kabar beritanya. Lagi pula semua orang sudah melupakannya”.
“Ibu.. akulah 'Uzair," jelas 'Uzair. "Aku telah dimatikan oleh Allah seratus tahun  yang lalu. Sekarang aku sudah dihidupkan kembali oleh Allah”.
Perempuan tua itu terkejut seakan-akan tidak percaya, lalu dia pun berkata, "'Uzair itu adalah seorang yang paling sholeh, doanya selalu dikabulkan oleh Allah dan telah banyak jasanya dalam mengobati orang-orang yang sakit" sambungya lagi, "Aku ini pelayan ‘Uzair, badanku telah tua dan lemah, mataku pun telah buta karena selalu menangis terkenangkan 'Uzair. Kalaulah tuan ini 'Uzair maka cobalah tuan doakan kepada Allah supaya mataku terang kembali dan dapat melihat tuan."
Uzair pun menengadahkan kedua tangannya ke langit lalu berdoa kepada Allah. Tiba-tiba kedua mata peempuan tua itu pun terbuka dan dapat melihat dengan lebih terang lagi. Tubuhnya yang tua dan lemah itu kembali kuat seakan-akan kembali muda. Setelah menatap wajah 'Uzair dia pun berkata, "Benar, tuanlah 'Uzair. Aku masih ingat".
Berita tentang kembalinya ‘Uzair setelah seratus tahun menghilang itu bukan saja mengejutkan orang-orang Bani Israil, tetapi ada juga yang meragukan dan tidak percaya kepadanya. Walau bagaimanapun berita itu menarik perhatian semua orang yang hidup ketika itu. Kerana itu mereka ingin menguji kebenaran 'Uzair. Kemudian datanglah anak kandungnya sendiri seraya bertanya, "Aku masih ingat bahwa bapakku mempunyai tanda di punggungnya. Cobalah periksa tanda itu. Kalau ada, benarlah dia 'Uzair."
Tanda itu memang ada pada 'Uzair, lalu percayalah sebagian dari mereka. Akan tetapi sebagian lagi masih ingin bukti yang lebih nyata, maka mereka berkata kepada 'Uzair, "Bahwa sejak penyerbuan Nebukadnezar pada bangsa Bani Israil dan setelah tentara tersebut membakar kitab suci Taurat, maka tidak ada seorang Bani Israil pun yang hafal isi Taurat kecuali 'Uzair saja. Kalau memang benar tuan adalah ‘Uzair, coba tuan sebutkan isi Taurat yang benar."
'Uzair pun membaca isi Taurat itu satu persatu dengan fasih dan lancar serta tidak salah walaupun sedikit. Mendengarkan itu barulah mereka percaya bahwa sungguh benar itulah 'Uzair. Ketika itu, semua bangsa Bani Israil pun percaya bahwa dialah 'Uzair yang telah mati dan dihidupkan kembali oleh Allah. Banyak di antara mereka yang bersalaman dan mencium tangan 'Uzair serta meminta nasehat-nasehatnya. Tetapi sebagian kaum Yahudi yang bodoh menganggap 'Uzair sebagai anak Allah. Maha Suci Allah tidak mempunyai anak saperti 'Uzair maupun Isa karena semua makhluk adalah kepunyaan-Nya belaka. [sumber : QS. Al Baqoroh : 259]
ReadmoreTertidur Seratus Tahun